Senin, 28 Maret 2011

etika pengendara motor



Pernahkah anda lihat bagaimana sebagian pengendara sepeda motor berkendara? Jika iya, kira-kira apa pendapat anda? Ugal-ugalan,tidak tertib dan main serobot kah? Menurut saya seperti itulah sifat pengendara motor kita. Tidak heran angka kecelakaan sepeda motor jauh meninggalkan moda transportasi yang lain. Etika pengendara telah hilang. Anda bisa lihat banyak pengendara sepeda motor yang tidak tertib, misalnya dengan menerobos lampu merah, melaju di jalur yang berlawanan atau bahkan memutar balik di tempat yang tidak seharusnya. Mereka selalu ingin paling depan di lampu merah, bahkan melalaikan garis putih di persimpangan lampu lalu lintas. Ini semua membuat pengemudi moda transportasi lain menjadi tidak aman dan nyaman. Bagaimana mengatasinya?

Pertama, pemerintah haruslah mengurangi laju pertumbuhan sepeda motor. Dengan mengurangi tingkat pertumbuhan, otomatis segala hal negatif di dalamnya dapat diredam. Sepeda motor adalah moda transportasi yang paling tinggi tingkat pertumbuhannya dibandingkan moda transposrtasi lain. Setiap tahun pertumbuhan sepeda motor bisa hampir 100%. Hal ini karena pemerintah lalai dalam membuat sebuah moda transportasi umum yang bisa mengangkut banyak orang sehingga banyak masyarakat yang lari ke moda angkutan roda dua. Buatlah angkutan yang baik untuk masyarakat sehingga laju kecelakaan akibat sepeda motor pun akan berkurang atau mungkin bisa dihentikan.

Kedua, Perbanyak petugas di lapangan. Saya sering sekali melihat kurangnya petugas di lapangan. Hal ini diperparah oleh rusaknya etika pengendara sehingga makin kacaulah keadaan jalanan. Kebut-kebutan tak terhindarkan dan tentu saja nyawalah taruhannya. Tidak hanya keamanan pengendara tersebut, tetapi juga kenyamanan pengendara lain yang sangat terganggu oleh pengendara lain yang tak bertanggung jawab.

Ketiga, pemerintah haruslah bisa menyosialisasikan pentingnya berkendara dengan aman. Pentingnya berhelm standar tinggi dan berboncengan yang melebihi kapasitas harus ditindak dengan tegas. Keselamatan adalah nomor satu dan proritas utama. Tidak ada toleransi. Misalnya dengan mengendarai barang melebihi kapasitas atau membonceng lebih dari satu orang. Hal ini sering sekali menyebabkan kecelakaan baik korban jiwa maupun harta. Parahnya, kadang polisi atau petugas mengaggap hal ini biasa dan wajar. Padahal, korban biasa datang dari hal seperti ini.

Intinya, wajah jalanan kita haruslah diperbaiki. Tindak segala pelanggar lalu lintas sehingga etika dan kecelakaan berlalu lintas bisa terjaga dengan baik.

http://www.kulinet.com/baca/etika-pengendara-motor-metropolitan/16/

Download PDF

etika penggunaan hi-tech

etika mengirim email

 

Penggunaan email sebagai media
berkirim surat secara online sudah begitu meluas bahkan mendunia. Banyak
manfaat yang bisa didapat dengan membuat email. Diantaranya dapat berkoneksi dengan teman, baik itu teman baru atau
lama, keluarga, dll tanpa terhalang oleh jarak tempat.

email adalah
salah satu surat elektronik dengan beberapa fasilitas yang memungkinkan
seseorang dapat berkomunikasi antara individu yang satu dengan individu yang lain tanpa dibatasi dengan jarak, ruang, dan waktu.
Sebagai sarana komunikasi, banyak etika atau tata krama yang seharusnya kita patuhi agar aktifitas kita dalam
ber kirim email tidak mengganggu orang lain dan diri kita sendiri. Sebenarnya kita
semua sudah mengetahui
etika dalam ber-email (walau pun tidak disebutkan secara tertulis), namun kita belum menyadari
sepenuhnya untuk mempraktekkannya dengan benar. Nah,
etika berkirim email tersebut antara lain, di bawah ini.:



1.  Mencantumkan identitas,
sekurang-kurangnya nama dan foto pribadi agar orang lain dapat dengan mudah mengenali kita


2. mengirim surat
dalam berkirim surat dengan teman, usahakan memberi salam terlebih dahulu serta cantumkan nama lengkap anda, jangan sampai orang lain merasa bingung dengan surat yang kita kirim


5. Sopan,
tidak mengunakan kata-kata kotor/jorok dalam berkomunikasi.


6. Senantiasa
menggunakan etika dan kesantunan.


7. Keakbraban,
positive attitude dan informative.



10.Menghargai
jangan sampai tulisan kita menyinggung perasaan orang lain


11.Tidak
memprovokasi yg memecah persaudaraan antar agama, etnis atau ideolog
i


13.Hindari
penggunaan kata-kata "ajaib" yang bikin bingung si penerima.


kesimpulanya adalah gunakan sarana komunikasi seperti email dengan sebaik-baiknya, jangan sampai menyalahi aturan yang telah ada. karena pada dasarnya semua mempunyai etika dalam penggunaanya.



Download PDF